SELAMAT DATANG SAHABATKU.......


Ku persembahkan tulisan ini untukmu, sahabatku tercinta. Bila berkenan sudi kiranya meninggalkan komentar anda setelah membaca tulisan ini. Terimakasih sahabatku sampai jumpa di tulisan selanjutnya : )

Kirim mimpi anda atau cerita tentang mimpi anda, tentang apa saja karena semua orang ingin bergabung dalam mimpi anda , mari jadikan nyata

ceritamimpiku@yahoo.com

Rabu, 20 Mei 2009

IKHLAS



Ketika aku menonton sebuah acara di TV yang berjudul ” Toloong …”, sejenak aku berpikir, mengapa tayangan ini hanya menampilkan suatu situasi yang mungkin biasa bagi kita ? namun sadarkah anda bahwa ada maksud yang tersembunyi, diluar dari rasa tolong menolong yang tinggi.

Ketika seorang anak perempuan membawa majalah yang terbakar ujungnya dan ia menawarkan harga yang mahal dari suatu benda, yang mungkin sudah tidak berguna lagi bagi siapapun jua, berkeliling dan menawarkan ”hanya” pada mereka yang mungkin layak untuk ditolong juga, yang mungkin bila orang itu membantu bocah tersebut maka hilanglah pendapatannya dalam satu hari (bagi yang membeli majalah itu) , yang berharga Rp. 30.000,-. Dengan alasan untuk membeli buku sekolah ( hmm…..cukup menimbulkan suatu simpati yang mendalam ) dengan harapan yang sangat besar untuk ditolong tercermin dari mukanya yang memelas dan ucapan yang dapat meruntuhkan hati nurani ( bagi yang memiliki hati nurani tentunya ). Sekian puluh orang ia menawarkan majalah itu dengan gaya yang tak jauh berbeda pada sepanjang jalan yang menampilkan deru perekonomian yang selalu bergulat dengan persaingan yang keras. Hingga pada suatu saat seorang penjual jamu membeli buku tersebut karena rasa kasihannya dengan bocah nan malang itu. Dan akhirnya ia mendapatkan harga yang pantas dari Rasa Simpatinya, yang membantu sesamanya, yang jauh membutuhkan pertolongan tetapi mungkin kita dapat melihat, bahwa penjual jamu itu sendiri pun, juga patut diberikan pertolongan oleh orang lain saat itu, karena ia bekerja demi kehidupan keluarganya dengan kemampuan yang sangat dan sangat terbatas.

Bukan hiburan semata bagiku menyaksikan itu semua akan tetapi sebuah nilai rasa KEIKHLASAN membantu sesama yang jauh mengalami kesusahan. Ketika pertama menyaksikan acara itu, aku heran mengapa tidak ditawarkan pada orang yang dinilai mampu untuk membantu tetapi justru pada orang yang mungkin juga layak di bantu oleh orang lain. Mungkin bila itu ditawarkan pada yang mampu ada dua kemungkinan : pertama orang mampu itu mungkin akan mengusirnya ( hal ini sudah hal maklum untuk perkotaan ) dan kedua, orang mampu tersebut akan membantu tanpa ada rasa pengorbanan karena nilai yang kecil bagi dirinya ( terkadang dengan maksud malas untuk diganggu lebih lama lagi bagi orang yang butuh pertolongan itu ).

Hm….akhirnya aku menemukan suatu jawaban yang sangat bernilai bahwa rasa IKHLAS akan bernilai bila seseorang mau membantu orang lain meskipun dirinya dianggap jauh dari dikatakan mampu untuk membantu sepenuhnya. Sesuatu yang memiliki rasa pengorbanan ….. rasa senasip sepenanggungan…..dan rasa saling membutuhkan. Luar biasa…………………….. Pernahkah anda merasakan seperti itu ? Bila belum …………… inilah saatnya bagi anda, terpanggil untuk mengulurkan tangan anda dengan rasa IKHLAS itu.

[+/-] Selengkapnya...